Learn how we can help
If you’re planning to take your firm global in the future, contact Globalization Partners today to learn how we can help with your planned international expansion.
Dalam menjalankan bisnis, perusahaan memiliki berbagai jenis strategi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerjanya. Salah satu strategi yang banyak dipilih oleh sebagian besar perusahaan yakni, ekspansi bisnis.
Ekspansi bisnis merupakan suatu kegiatan yang perusahaan lakukan dengan tujuan meningkatkan profit. Biasanya aktivitas ekspansi bisnis dalam sebuah perusahaan berjalan setidaknya empat sampai lima tahun, namun ada beberapa yang tercapai hanya dalam hitungan bulan tergantung strategi masing-masing.
Dalam penerapannya, ekspansi bisnis tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena perusahaan harus menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melalui peningkatan ekonomi, memperbesar fasilitas, membuat pasar baru, dan sebagai perkembangan dari usaha tersebut. Secara umum ekspansi usaha memiliki dua kategori yakni;
Ekspansi bisnis internal merupakan sebuah perluasan usaha di mana perusahaan hanya mengandalkan sumber daya dan kemampuan internal perusahaan. Sebagai contoh perusahaan meningkatkan kapasitas produksi, menawarkan produk yang sudah ada dengan varian baru ke pasar, mengoptimalkan penggunaan iklan untuk meningkatkan penjualan, dan lain sebagainya.
Sesuai dengan namanya pada ekspansi jenis ini perusahaan membutuhkan pihak eksternal sebagai pendukung kegiatan ekspansi bisnis. Sebuah perusahaan akan menggabungkan sumber daya yang sudah ada dengan kapabilitas internal maupun eksternal.
Tentunya tidak semua jenis ekspansi bisnis sesuai dengan kondisi dan situasi perusahaan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan jika diterapkan. Adapun manfaat dari melakukan ekspansi bisnis di antaranya;
Meningkatkan Pendapatan dan Keuntungan
Tujuan utama dalam melakukan ekspansi bisnis adalah meningkatkan profit perusahaan. Salah satunya contohnya seperti meningkatkan kapasitasi produksi. Sehingga Anda dapat menjual lebih banyak produk dan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada sebelumnya.
Memperluas Pangsa Pasar
Dengan melakukan ekspansi bisnis perusahaan dapat terlibat dalam kolaborasi dengan entitas bisnis lain dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam kolaborasi ini perusahaan dapat memasuki pasar dengan cakupan yang lebih luas dengan memanfaatkan jaringan-jaringan kolaborator.
Meningkatkan Efisiensi Operasi
Tanpa disadari, melakukan ekspansi bisnis dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional usahanya. Hal ini terjadi karena dengan melakukan ekspansi bisnis, perusahaan akan memiliki lebih banyak rantai pasokan, cabang, ataupun lainnya yang lebih besar sehingga akan mempercepat operasional bisnis.
Memasuki pasar baru menjadi bentuk perlindungan bisnis jika salah satu bagian dari bisnis Anda terkena dampak perubahan pasar. Rasa khawatir dapat dikendalikan karena dapat mengandalkan aliran pendapatan dari cabang lainnya.
Secara umum memang ekspansi bisnis memiliki banyak sekali potensi keuntungan. Namun bukan tidak mungkin, melakukan ekspansi bisnis juga memiliki risiko yang tidak dapat kita hindarkan. Beberapa risiko melakukan ekspansi bisnis di antaranya:
Melakukan ekspansi bisnis berarti menjangkau lebih banyak lagi kemungkinan yang terjadi dalam perusahaan. Pastikan Anda menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh target dengan skala besar. Apalagi di era kemajuan teknologi yang ada saat ini, konsumen dengan begitu terbukanya mendapat informasi soal produk atau jasa yang ditawarkan. Banyak cara untuk dapat melakukan ekspansi bisnis, salah satunya dengan melakukan langkah-langkah transformasi digital.
Ekspansi bisnis adalah tahap di mana bisnis mencapai titik pertumbuhan dan mencari opsi tambahan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan. Semua jenis bisnis yang sukses pada akhirnya menghadapi masalah dalam mengelola ekspansi atau pengembangan bisnis.
Waktu yang Tepat untuk Ekspansi Bisnis
Manfaat bagi perusahaan
Untuk menghitung EBIT, Anda dapat menggunakan rumus perhitungan yaitu mengurangi HPP (harga pokok penjualan) serta biaya operasional yang diperoleh dari total jumlah pendapatan. Secara umum, Anda dapat melakukan perhitungan EBIT dengan dua metode.
Metode pertama adalah metode langsung atau direct method. Sedangkan, metode kedua adalah metode tidak langsung atau indirect method. Berikut ini adalah penjelasan lengkap dari metode langsung dan metode tidak langsung tersebut:
Formula rumus perhitungan EBIT dalam laporan laba rugi memiliki dua metode, yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method).
Rumus untuk metode langsung adalah:
Metode Langsung (Direct Method) = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP) – Biaya Operasional (Biaya Administrasi, penjualan atau pemasaran, dan lainnya)
Sedangkan rumus untuk metode tidak langsung adalah:
Metode Tidak Langsung (Indirect Method) = Laba Bersih + Biaya Bunga + Pajak
Jika Anda telah memahami kedua metode tersebut maka akan terlihat sederhana. Namun, penting untuk memahami konsep tentang apa itu EBIT melalui kedua metode tersebut. Metode pertama menunjukkan kepada kita secara langsung nilai EBIT dari urutan pertama dalam laporan laba rugi. Sedangkan metode kedua menunjukkan nilai riil dari biaya bunga dan pajak yang ditambahkan kembali pada nilai laba bersih.
Dari kedua metode tersebut jelas terlihat bahwa keduanya memiliki dua sudut pandang yang berbeda. Pada metode langsung menunjukkan sudut pandang kegiatan operasional awal perusahaan. Sementara, metode tidak langsung menunjukkan sudut pandang dari profitabilitas akhir tahun dengan menunjukkan juga nilai biaya bunga dan pajak. Tentu saja, kedua metode tersebut akan menghasilkan nilai EBIT yang sama.
Saat minat sedang tinggi
Memiliki permintaan pasar yang tinggi memang menyenangkan bagi semua bisnis. Namun, jika bisnis Anda tidak memiliki sumber daya untuk menghadapi peningkatan permintaan, itu dapat memberikan banyak tekanan pada perusahaan
Jika tidak ditangani dengan benar, tekanan ini dapat mengakibatkan karyawan Anda bekerja berjam-jam. Oleh karena itu, salah satu solusi yang bisa Anda terapkan yakni dengan meningkatkan jumlah karyawan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor ekspansi bisnis.
Bagaimana Cara Menghitung Bonus Tahunan Karyawan?
Setiap perusahaan pasti memiliki kebijakan dan rumus masing-masing untuk penghitungan bonus tahunan karyawan. Meskipun demikian, pemberian bonus tahunan tetap harus dilakukan secara adil. Perusahaan sebaiknya juga memperhatikan berbagai faktor dalam menghitung jumlah atau nominal bonus tahunan karyawan tersebut, contohnya seperti masa kerja karyawan, level jabatan karyawan, departemen, besaran gaji yang diterima, kinerja/performa karyawan, serta melihat apakah ada sanksi surat peringatan atau SP yang diterima oleh karyawan tersebut.
Bonus tahunan atau bonus akhir tahun memang bukan hal wajib yang harus diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Jadi, tidak ada peraturan spesifik yang mengatur jumlah pembagian bonus tahunan tersebut. Perlu Anda ketahui, beberapa perusahaan bahkan juga memberikan bonus tahunan ini dalam bentuk non tunai seperti dengan menyediakan paket perjalanan wisata gratis, voucher makan malam gratis, pemberian hampers, atau yang lain.
Diversifikasi risiko
Ekspansi bisnis juga dapat membantu perusahaan dalam diversifikasi risiko. Dengan memperluas operasi ke pasar baru atau wilayah yang lebih luas, perusahaan dapat mengurangi risiko kegagalan bisnis di satu pasar atau wilayah tertentu.
Salah satu cara untuk diversifikasi risiko adalah dengan memasuki pasar baru. Dengan memasuki pasar baru, perusahaan dapat mengurangi ketergantungannya pada satu pasar atau wilayah tertentu.
Baca juga : 10+ Cara Bisnis Pemula dengan Strategi yang Bisa Anda Terapkan
Membangun sales funnel
Cara pertama untuk mengembangkan bisnis adalah dengan membangun berbagai sales funnel saluran penjualan. Saluran penjualan adalah tahap yang akan dilalui pelanggan ketika akan membeli suatu produk. Strategi ini mengarahkan pembeli secara bertahap dapat tertarik dengan barang jualan Anda, mulai dari hanya sekedar melihat promo hingga terjadinya pembelian.
Berekspansi dalam bisnis tentu akan mendatangkan banyak manfaat bagi bisnis Anda. Maka dari itu, setiap pengusaha yang ingin terus berkembang akan bergegas melakukan ekspansi bisnisnya. Berikut adalah 7 manfaat dari ekspansi bisnis menurut smartbisnis.co.id.
1. Pertumbuhan atau Diversifikasi
Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki risiko adanya produk baru. Selain itu, dengan melakukan ekspansi bisnis, seperti merger atau akuisisi, perusahaan Anda dapat mengurangi pesaing. Setelah pesaing berkurang, Anda dapat lebih fokus menjalankan bisnis Anda.
Sinergi yang baik antara Anda dan perusahaan merger akan menghasilkan tingkat skala ekonomi. Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. Dengan kerja sama yang bagus dan komitmen, Anda dapat melanjutkan bisnis dengan lebih percaya diri.
Anda dapat bergabung dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga daya pinjam perusahaan Anda meningkat sementara kewajiban keuangan menurun.
4. Menambah Keterampilan Manajemen atau Teknologi
Dengan berekspansi, Anda dapat menambah keterampilan manajemen perusahaan atau teknologi dari perusahaan merger Anda. Hal ini juga berlaku terhadap para karyawan Anda sehingga produktivitas kerja meningkat.
5. Pertimbangan Pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini, perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun, merger tidak hanya karena keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimalisasi kesejahteraan pemilik.
6. Meningkatkan Likuiditas Pemilik
Merger antar-perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
7. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain dan membiayai pengambilalihannya dengan utang karena beban utang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu Editor: Fauziah Nurul Hidayah
The world is getting smaller every day, especially for owners of small and medium-sized businesses. Based on foreign exchange company OFX’s second annual SMB Confidence Indicator, which surveyed 500 small and medium businesses (SMBs), 57 percent are both positive and confident about conducting business internationally. Around 63 percent report booming growth as they expand into international markets.
International or global expansion is a strategy businesses use to enter new overseas markets. Why do companies expand internationally, and why should you consider taking your company global?
Mengenal Insentif dan Manfaat yang Bisa Diperoleh
Insentif merupakan istilah yang sering disebut-sebut dan digunakan dalam pekerjaan. Insentif memiliki arti sebagai sebuah kompensasi atau penghasilan tambahan yang diberikan oleh perusahaan bagi para karyawannya karena sudah mencapai bahkan melebihi target yang diingat.
Perlu diingat, insentif adalah hak pekerja dan tidak termasuk dalam gaji pokok. Pemberiannya bersifat stimulus yang bertujuan untuk memacu kinerja karyawan, supaya mereka lebih termotivasi dan bekerja maksimal, karena ada penghargaan yang diberikan bila sudah bekerja keras.
Berbeda dengan gaji yang nominalnya bersifat tetap, jumlah insentif yang didapatkan karyawan tidak tetap dan dipertimbangkan sesuai pencapaian dan gaji pokok karyawan.
Selain insentif, ada juga bonus yang diberikan pada karyawan sebagai tujuan untuk menggenjot motivasi dan produktivitas pekerja. Namun, perlu diketahui, insentif dan bonus adalah hal yang berbeda.
Bila insentif diberikan karena karyawan sudah mencapai target tertentu, bonus diberikan karena perusahaan berhasil mencatatkan keuntungan. Biasanya, pemberian bonus ini sesuai dengan kesepakatan dengan perusahaan. Bonus juga diberikan dengan jumlah yang sama, tergantung atas kinerja perusahaan, peran, penilaian kinerja hingga level jabatan yang dimiliki.
Nah, insentif yang diberikan pada karyawan ini pun terbagi atas dua jenis. Ini terbagi atas insentif finansial dan insentif non-finansial. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Insentif finansial adalah insentif yang berbentuk uang. Insentif finansial ini tidak sama dengan gaji pokok.
Insentif finansial juga diberikan melihat keuntungan perusahaan. Tak hanya itu, ini juga bisa diberikan melalui hal-hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan, mulai dari jaminan hari tua, kesehatan, dan lainnya.
Manfaat Bagi Karyawan
Dengan memberikan insentif pada karyawan, ini bisa mendorong motivasi dalam bekerja, dan juga bisa dianggap sebagai penghargaan perusahaan atas kinerja mereka.
Insentif yang diterima karyawan akan menjadi motivasi untuk mendorong kinerjanya. Penghasilan tambahan ini juga bisa memicu karyawan untuk memberikan usaha terbaiknya juga meningkatkan kemampuannya di kemudian hari untuk mendapatkan insentif.
Insentif yang diberikan kepada karyawan juga bisa membantu mereka menumbuhkan rasa dihargai perusahaan. Pasalnya, usaha yang mereka keluarkan selama bekerja diapresiasi, dan diukur baik secara kualitatif dan kuantitatif.
Sesuai pengertiannya, insentif yang merupakan penghasilan tambahan menjadi sebuah kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendapatan lebih di luar gaji pokok. Ini bisa membantu karyawan untuk mendapatkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya.